NONTONMotoGP - Legenda MotoGP, Alex Criville menyoroti persaingan antara Fabio Quartararo (Monster Energy Yamaha MotoGP) dan Francesco Bagnaia pada race Austria 2022. Ia mengungkapkan bahwa Pecco memulai balapan dengan baik sehingga berhasil mengalahkan Quartararo. Meski begitu, Criville menuturkan MotoGP menyisakan tujuh race lagi dan segala kemungkinan bisa terjadi.
“Pembalap Italia itu telah menyelesaikan karirnya di Red Bull Ring. Bagnaia membuat awal yang sangat baik. Dia membalap dan baik dan tidak memberikan pilihan bagi Quartararo. Ducati memiliki awal yang brilian untuk balapan di Red Bull Ring, di mana kekuatanlah yang membuat perbedaan. Fabio tidak gagal dan Pecco menang. Ada tujuh balapan tersisa dan apa pun bisa terjadi, tapi aku yakin pebalap Prancis itu bisa memanfaatkan 44 poin keunggulan yang dimilikinya. Bagnaia akan terus mengejarnya. Akhir musim yang sangat menarik akan datang,” kata Alex Criville dilansir dari motosan.
Selain itu, Alex Criville menuturkan bahwa Quartararo mampu mempertahankan performanya saat balapan, sehingga quartararo dapat mendekati Francesco Bagnaia.
“Di sisi lain, Fabio Quartararo tahu bagaimana cara bersabar, menunggu dengan cara yang baik di semua lap. Hingga di lap-lap terakhir dia bisa lebih dekat dengan Pecco. Pada akhirnya, Quartararo memburu Ducati dengan power mapping lain, dengan bahan bakar yang sedikit lebih baik dan dengan kondisi ban yang lebih baik yang memungkinkannya untuk finis kedua,” ujarnya menambahkan.
Meski Ducati difavoritkan pada race Austria, namun Alex Criville memberikan pujian pada Quartararo karena satu-satunya rider Yamaha yang mampu melawan Ducati. Di sisi lain, ia juga mengatakan bahwa rider Prancis tersebut sudah sangat klop dengan Yamaha M1. Menariknya, Criville memprediksi perebutan titel MotoGP akan makin sengit.
“Pembalap Ducati adalah favorit. Fabio Quartararo menjadi satu-satunya pembalap Yamaha yang mampu membela diri dan melawan Ducati. Fabio terlihat sangat klop dengan Yamaha, sangat bertekad dan solid. Jika dia tidak gagal, dia akan mampu mempertahankan gelar juara dunia MotoGP, tetapi dia akan menderita karena Bagnaia akan mengejarnya,” tutur Alex Criville.