GPNEWSINFO - Tiga hari tes pramusim MotoGP di sirkuit Mandalika, Lombok Tengah beberap waktu yang lalu sukses digelar.
Tapi ada beberapa masalah terjadi di lintasan, mulai dari debu hingga permasalahan aspal terkelupas.
Tapi secara keseluruhan para pembalap MotoGP menyukai sirkuit Mandalika.
“Desain lintasan adalah kejutan yang menyenangkan, saya pikir semua orang menyukainya.
Sayangnya, Anda tidak bisa menikmatinya dalam kondisi seperti ini,” ujar pembalap RNF MotoGP Racing, Andrea Dovizioso memberikan pendapatnya.
Masalah seperti ini sangatlah normal untuk lintasan baru, sirkuit Sepang, Malaysia juga pernah mengalami masalah pada saat pertama kali dibuka untuk MotoGP.
Razlan Razali, yang pernah menjabat Chief Executive Officer Sirkuit Sepang dari 2008 hingga 2020, mengatakan bahwa tiap-tiap sirkuit baru pasti memiliki masalah sendiri-sendiri pada awal dibangun, termasuk Mandalika dengan masalahnya.
“Sirkuit Mandalika mengingatkan saya pada saat Sirkuit Sepang dibuka tahun 1999.
Setiap lintasan baru punya kesulitannya masing-masing, justru karena itu baru.
Tapi ketika kami berada di sana (Mandalika) untuk tes, saya sudah bisa merasakan getaran yang baik, kegembiraan, rasa ingin tahu, dan keramahan penduduk pulau,” ucap Razali mengomentari Mandalika, yang ia tulis lewat media sosial, sebagaimana dilansir GPNEWSINFO dari peedweek.
Menatap Grand Prix Pertamina Indonesia untuk pertama kalinya, pria Malaysia itu menambahkan; “Dalam sebulan ini akan benar-benar gila, saya tidak bisa membayangkan semua kekacauan, tapi ini akan menjadi fantastis untuk Indonesia.
Mereka mendapat semua dukungan yang mereka butuhkan, terutama dari pemerintah. Sama seperti yang kami (Sepang) lakukan ketika kami memulai,” ujarnya.
Sirkuit Sepang sendiri pertama kali menjadi tuan rumah balapan Grand Prix pada tahun 1999.
Razali berharap segala permasalahan yang dialami Mandalika saat ini bisa diatasi dengan segera.
“Saya mendoakan yang terbaik bagi manajemen dan promotor GP Mandalika. Anda dapat mengandalkan kami tetangga untuk membantu di mana mereka bisa,” demikian tambah Razlan Razali.