Gpnewsinfo – Mantan Teknisi Aprilia Racing, Jan Witteveen, menyindir dua tim pabrikan asal Jepang, yaitu Monster Energy Yamaha dan Repsol Honda. Dia menyebut Yamaha dan Honda mencoba menyontek teknologi Aprilia. Performa Aprilia di MotoGP 2021 bisa dibilang cukup baik. Meski mengakhiri di peringkat bontot klasemen akhir konstruktor musim lalu, tetapi pembalapnya, yaitu Aleix Espargaro dan Maverick Vinales, berhasil tembus 10 besar di klasemen pembalap.
Espargaro menutup musim MotoGP 2021 dengan bertengger di urutan kedelapan dengan koleksi 120 poin. Lalu, Vinales, yang datang di pertengahan musim, finis ke-10. Performa tim pabrikan asal Italia itu mulai menanjak. Performa mereka pun cukup konsisten. Sebagai tim dari benua Eropa, mereka mampu bersaing dengan tim asal Asia, seperti Yamaha dan Honda.
Witteveen, yang pernah menjadi bagian dari Aprilia, menilai teknologi Aprilia mengalami peningkatan. Bahkan, dia juga menyebut, bahwa Yamaha dan Honda ingin meniru teknologi Aprilia saat ini. Akan tetapi, dia menilai kedua tim pabrikan asal Jepang itu tidak bisa menirunya dengan baik. “Kami sampai pada titik di mana orang Jepang tertarik dengan teknologi kami. Yamaha dan Honda mencoba meniru Aprilia,” kata Witteveen, dikutip Gpnewsinfo dari Motosan, Jumat (21/1/2022).
“Namun, tak satu pun dari mereka benar-benar bekerja dengan baik. Sebab, pabrikan Jepang melakukan apa yang mereka inginkan, yaitu meniru,” ungkapnya. “Ketika anda meniru karya orang lain, Anda harus memiliki keahlian sangat baik jika ingin mendapat hasil yang sama dengan yang ingin anda tiru,” pungkasnya.